2 Kali Nikah, Istri Bomber Gereja Katedral Makassar Tak Pernah Salat di Masjid Dekat Rumah

MAKASSAR, iNews.id - Pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar, Yogi Shafitri Fortuna alias Dewi, ternyata sudah dua kali menikah. M Lukman yang menjadi pasangannya meledakkan bom hari Minggu lalu, suami keduanya.

Hal ini diungkapkan tetangga Dewi di Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya Makassar, AM. "Suami sebelumnya itu pisah cerai. Jadi, suaminya sekarang adalah suami kedua," kata AM kepada wartawan di Makassar, Rabu (31/3/2021).

Baca Juga

Mabes Polri Diserang Terduga Teroris, Pengamanan Diperketat di Mapolda Sulsel

AM mengatakan, Dewi belum mengenakan cadar saat bersama suami pertamanya. Bahkan, Dewi diduga belum bergabung dalam pengajian dan kajian di Villa Mutiara. 

"Waktu masih sama suami pertama, dia (Dewi) tidak bercadar, tetapi sudah pakai jilbab. Dia bercadar saat menikah dengan ustaz (Lukman)," kata AM.

Baca Juga

Densus 88 Kembali Tangkap Satu Terduga Teroris di Makassar, Total 8 Orang Diamankan

Sejak menikah dengan Lukman, Dewi yang awalnya dikenal baik banyak berubah. Dia menjadi tertutup, jarang bergaul dengan tetangga hingga berakhir menjadi teroris bersama suami keduanya. 

"Baik awal-awalnya ini anak. Setelah menikah dengan suami keduanya, baru berubah. Tidak mau bergaul," ujarnya. 

Baca Juga

Kapolri Tawarkan Anak Penghadang Bom Makassar Jadi Anggota Polri

Dewi juga disebut tidak pernah ikut salat berjemaah di masjid terdekat di lingkungan tempat tinggalnya. 

"Tidak tahu di mana salat suaminya itu, tidak pernah sembahyang di masjid dekat sini. Dia malah pergi jauh. Begitu juga Dewi, tidak pernah kelihatan salat di masjid dekat sini," katanya.

Diketahui, YSF alias Dewi menikah dengan Lukman pada Agustus 2020 lalu. Mereka dikabarkan ketemu di pengajian Villa Mutiara.

Setelah itu, mereka dinikahkan langsung oleh tokoh JAD bernama Rizaldi, meski tak menjalani masa pacaran. 

Sebelum bom bunuh diri ini, YSF alias Dewi juga dikabarkan tengah mengandung anak pertamanya atau hamil empat bulan.

Editor: Maria Christina