PINRANG, iNews.id - Sebuah video yang merekam aksi oknum polisi memukul seorang emak-emak di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Aksi pemukulan itu terjadi karena permasalahan ikan di empang milik oknum tersebut.
Diketahui, dalam video amatir yang beredar luas di dunia maya memperlihatkan oknum polisi berinisial Aipda S mencekik dan memukul emak-emak di sebuah kolong rumah, di Desa wae Tuoe, Kecamatan Lanrisang.
Kapolres Pinrang AKBP Mohammad Roni Mustofa mengatakan, aksi pemukulan yang diilakukan oknum polisi itu terjadi karena permasalahan ikan di empang.
Kata dia, permasalahan terjadi karena ada kesalahpahaman di mana korban disuruh oknum polisi untuk memanen ikan di empangnya. Laporan dari korban ini, sambungnya, hasil ikan sedikit.
"Sedangkan oknum polisi ini mendapat laporan dari pihak lain bahwasan panen ikan di tempatnya banyak hingga terjadi miskomunikasi," katanya.
Ia mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, antara oknum polisi ini dan korban masih ada hubungan keluarga.
Pada saat datang dilakukan pemeriksaan, kedua belah pihak sepakat untuk berdamaian secara kekeluargaan, yang dituangkan dengan adanya berita acara.
"Walaupun demikian, oknum polisi tetap kita lakukan hukuman. Sampai sekarang masih kita tahan di Polres," pungkasnya.
Viral di media sosial
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan seorang oknum polisi memukul seorang emak-emak di Desa Waetuoe, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, viral di media sosial, Sabtu (17/9/2022).
Diketahui oknum itu berinisial Aipda S anggota Polres Pinrang.
Dalam video yang viral di media sosial, tampak terlihat oknum polisi itu mengenakan celana dan sepatu dinas, serta kaos hitam, mencekik leher emak-emak yang bersandar di sebuah dinding seng di sebuah kolong rumah.
Kemudian, terlihat Aipda S memarahi wanita itu. Setelah beberapa saat, dorongan disertai pukulan melayang dari tangan oknum polisi tersebut.
Seorang warga yang mengetahui itu sempat melerai, namun oknum polisi tersebut tetap melanjutkan aksinya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait