KUPANG, iNews.id - Pemadaman listrik di sejumlah daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat warga kesulitan. Mereka bahkan harus membayar Rp5.000 untuk sekadar mengisi ulang daya batrai (charge) ponsel.
Hal ini dialami seorang mahasiswa di Kota Kupang, Aditya. Dia harus membayar sejumlah uang agar ponselnya bisa kembali menyala dan bisa berkomunikasi dengan keluarga.
"Bayar Rp5.000 untuk charge ponsel supaya bisa tetap berkomunikasi dengan orang tua," kata Aditya di Kota Kupang, NTTT, Selasa (6/4/2021).
Meskipun ponselnya menyala, kata dia, belum tentu bisa langsung berkomunikasi. Sebab tidak semua lokasi dapat dijangkau jaringan telepon, sehingga harus mencari sinyal.
"Di dalam Kota Kupang, sinyal bisa tapi harus mencari lokasi yang tepat," katanya.
Layanan listrik sampai berita ini diturunkan belum menyala karena banyak kabel yang tertimpa pohon tumbang sehingga satu-satunya harapan dari warga untuk mendapatkan setrum melalui genset.
Sementara itu, pohon tumbang hingga kini masih menutupi sejumlah ruas jalan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, setelah peristiwa cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Dilaporkan ruas jalan yang masih tertutup pohon yang tumbang, antara lain Jalan Soeharto, Piet A. Tallo, El Tari, Timor Raya, dan Jalan 40 di kawasan Universitas Nusa Cendana (Undana).
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait