MAKASSAR, iNews.id - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, menyoroti kelonggaran berbagai aktivitas warga di Kota Makassar. Padahal kebijakan new normal belum diterapkan karena tingginya kasus Covid-19 di daerah tersebut.
"Jadi saya bilang ke Pak Wali (Yusran Jusuf), harus fokus. Saya lihat Makassar ini bukan New Normal, tapi normal sekali," kata Nurdin di Kota Makassar, Sulsel, Rabu (4/6/2020)
Dia juga meminta Pj Wali Kota Makassar segera mengevaluasi hal tersebut. Upaya tracing contact harus lebih dimassifkan. Di antaranya dengan tes swab massal dan rapid test.
Nurdin mengatakan, sudah menyiapkan sekitar 20.000-an alat rapid test untuk screening massal. Pemeriksaan ini akan fokus di sejumlah daerah yang memiliki angka penularan Covid-19 tinggi.
Sementara Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf enggan berkomentar lebih jauh saat ditanya terkait penanganan Covid-19 di daerahnya. Namun dia memastikan upaya deteksi dini dan screening massal tetap berlanjut.
"No comment dulu, ya. Yang jelas besok rapid massal. Di lima kecamatan episentrum," ujar dia.
Sebelumnya sebanyak 18 kabupaten di wilayah Sulsel dinilai dapat menekan angka reproduksi efektif Covid-19 sudah di bawah satu persen. Penularan virus corona di sejumlah daerah tersebut dinilai sudah dapat dikendalikan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel, 18 daerah tersebut antara lain Kabupaten Bantaeng, Barru, Bone, Gowa, Jeneponto, Selayar, Luwu Timur, Luwu Utara, dan Maros.
Lalu Kabupaten Pangkep, Pinrang, Soppeng, Tana Toraja, Toraja Utara, Wajo, Palopo, Luwu serta Sidrap. Sedangkan Kota Makassar masih memiliki angka kasus tertinggi.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait