JENEPONTO, iNews.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Daeng Pasewang Jeneponto dituding lamban mengangani anggota DPRD yang jadi korban pembacokan. Pihak keluarga sempat bersitegang dengan tim medis sebelum pasien dirujuk.
Insiden ini terjadi pada Sabtu (24/10/2020) kemarin malam di ruang UGD rumah sakit. Tidak lama pasien baru dirujuk ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Unit UGD RSUD Jeneponto, Ahriani mengatakan, pihak rumah sakit tidak lamban menangani pasien, namun karena sulit mencari pelayanan medis rujukan di Kota Makassar, sehingga anggota DPRD tersebut tak langsung dievakuasi.
"Kami menunggu rumah sakit mana yang siap menerima pasien ini. Seperti orang bertamu, kita mau datang, tapi tidak dibukakan pintu," kata Ahriani di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Minggu (25/10/2020).
Pihak RSUD Jeneponto menunggu konfirmasi rumah sakit di Kota Makassar, mulai dari sarana dan fasilitas hingga tenaga medis yang siap mengambil tindakan.
Sementara dokter yang menangani pasien, dr Reski mengatakan, pihak keluarga salah paham dengan keterlambatan penanganan medis. Sebab tim sudah memberikan penanganan segera terhadap pasien sesuai prosedur pertolongan pertama.
"Pasien masuk ke ruangan bedah, lalu langsung pengecekan dan ada pendarahan aktif. Tim pun langsung menghentikan pendarahan pasien," ujar dia.
Terkait lambatnya proses rujukan, kata dia, karena kendala respons dari rumah sakit di Kota Makassar. Menurut dia, bila belum ada kepastian, RSUD Jeneponto tidak bisa langsung membawa korban untuk mendapat pelayanan lebih intensif.
Sebelumnya seorang anggota DPRD Jeneponto dibacok warga saat melerai pertikaian. Korban mengalami luka cukup parah di bagian kepala akibat penganiayaan tersebut.
Korban berinisial JU merupakan anggota dewan di Kabupaten Jeneponto. Dia kini masih menjalani perawatan intensif setelah diparangi warga di Kampung Mannuruki, Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Sabtu malam.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait