LUWU, iNews.id - Pemandangan pilu diterlihatkan siswa sekolah dasar (SD) yang menaiki pelampung busa demi ujian ke sekolah. Memilukannya lagi, ujian itu pun digelar di ruangan dengan meja dan bangku terendam banjir.
Pemandangan ini rupanya terjadi di SDN 668 Lempengan Pantai, Kecamatan Lamasi Timur, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel). Banjir yang membawa material lumpur itu merendam dua wilayah Luwu.
Meski tidak memiliki alat safety yang mumpuni, aksi nekat ini dilakukan demi bisa sampai ke ruang kelas untuk melaksanakan ujian. Karena kondisi banjir kian parah hingga mencapai 1 meter di sejumlah titik. Pihak sekolah melalui dinas pendidikan terpaksa menunda ujian demi keselamatan para siswa.
Banjir yang berlangsung selama tiga hari ini membuat sejumlah fasilitas sekolah rusak. Sebagian buku pelajaran terendam air. Meja dan kursi yang berada di luar kelas juga ikut terbawa arus.
"Ini sedang ujian akhir untuk kelas VI. Selama dua hari ujian berjalan namun di hari ketiga ini ada instruksi dari Dinas Pendidikan Luwu ujian diistirahatkan," kata guru SDN 668 Lempengan Pantai, Hasmawati, Jumat (12/5/2023).
"Ya jadinya siswanya ujian di atas air atau ujian terapung," katanya sambil tersenyum.
Salah satu siswa Muhammad Fahri mengatakan, selama banjir ini kegiatan ujian terus dilaksanakan. Dia pun mengaku tidak keberatan asal bisa melaksanakan ujian.
"Iya sudah tiga hari ini," ucapnya singkat.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait