MAKASSAR, iNews.id – Polrestabes Makassar telah menetapkan dokter M sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan bocah 3 tahun. Mantan Wakil Direktur Pelayanan RSU Bahagia Kota Makassar itu tidak ditahan namun dikenakan wajib lapor.
Kepada polisi, dr M mengakui telah memukul anak tersebut. Dia menyebut pemukulan tersebut terjadi akibat kaget. "Saya kaget, makanya seperti (video) mengelak. Jadi tidak sengaja (memukul)," ucapnya di Mapolrestabes Makassar, Senin (31/7/2023).
M menuturkan, sebelum kejadian, dia sedang bermain catur. Di saat bersamaan korban mengambil sejumlah pion catur sehingga mengganggu konsentrasinya.
"Dia tidak hanya ambil satu pion saja, tapi ada yang lain. Sehingga saya refleks (memukul) dan kena tangannya," ujarnya.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengungkapkan, penetapan tersangka setelah penyidik menyelidiki dengan memeriksa saksi-saksi dan mengamankan CCTV. Selain itu, polisi juga telah memegang hasil visum.
"Hasilnya (visum) sudah keluar, sehingga kami menetapkan tersangka terhadap pelaku tersebut. Hasil visum luka di bawah bibir," katanya.
Ngajib menjelaskan, kronologi pemukulan yang dilakukan dr M saat korban secara spontan mengambil bidak catur. Saat itulah, M langsung memukul korban.
"Emosional saat bermain catur karena menjatuhkan pionnya, sehingga melakukan penganiayaan. Kayaknya tidak refleks (melakukan pemukulan)," ujarnya.
Saat terjadi pemukulan, kata dia, awalnya ayah korban tidak mengetahui.
"Jadi orang tuanya baru tahu anaknya dipukul setelah lihat CCTV. Makanya dia lapor tanggal 28 Juli 2023, pukul 12 siang," ucapnya.
Mantan Kapolrestabes Palembang ini menyebutkan, tersangka M terancam dijerat Pasal 80 ayat 1 UU 45 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 3,6 tahun penjara. “Pelaku dr M tidak ditahan dan hanya dikenakan wajib lapor," ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait