MAKASSAR, iNews.id - Pemerintah daerah harus mewaspadai ledakan kasus Covid-19 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) karena tingginya mobilitas warga. Sebab sudah terjadi lonjakan penularan corona di sebagian besar wilayah Pulau Jawa.
Ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin, Prof Ridwan Aminuddin mengatakan, wacana kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) perlu dipertimbangkan. Apalagi Sulsel baru-baru ini mendapat predikat zona hijau dari Kementerian Kesehatan.
"PSBB ini untuk meningkatkan kedisiplinan warga, agar tetap patuh pada protokol kesehatan dan pembatasan perjalanan," kata Prof Ridwan di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (22/6/2021).
Tingkat penularan Covid-19, apalagi adanya virus varian baru di sejumlah daerah Indonesia, harus menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah. Upaya yang dilakukan dengan menutup kunjungan warga dari wilayah-wilayah zona merah.
"Sebenarnya poin pentingnya untuk mengurai penularan yang tinggi di pulau Jawa. Nasional kan kasusnya di 14.000-an, nah ini sangat tinggi dan tidak menutup kemungkinan kasus ledakan pulau Jawa berdampak hingga ke Sulsel," katanya.
Lalu varian baru yang ada di Pulau Jawa patut diwaspadai. Tingkat penularan Covid-19 jenis ini diklaim dapat mencapai 60-70 persen. Karena itu pelaku perjalanan dari wilayah tersebut harus diantisipasi sebagai carier virus.
Sebelumnya Wali Kota Makassar, Ramdhan (Danny) Pomanto, memastikan akan menerapkan skema baru program Makassar Recover bila angka Covid-19 tembus 50 kasus per hari. Salah satunya tidak boleh ada kegiatan malam di daerah tersebut.
"Sekarang ini kita masih berada di zona yang aman dan melihat lonjakan kasus di beberapa daerah di Indonesia, kita harus buat antisipasinya," kata Danny Pomanto.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait