BULUKUMBA, iNews.id - Seorang ibu hamil di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia saat menjalani persalinan. Namun karena diduga lambatnya penanganan pasien, bayi korban pun tak bisa diselamatkan.
Keluarga korban menyoroti proses penanganan pasien di RSUD Sulthan Daeng Radja. Sebab banyak perlakuan dari tim medis yang dinilai menjadi masalah bagi mereka.
Korban atas nama Andi Rasti Dwi Rahayu ketika itu sedang hamil besar. Dia sempat menjalani pemeriksaan di Klinik Yasira pada Kamis (6/8/2020) lalu dan dirujuk ke rumah sakit untuk proses persalinan.
Keluarga korban, Andi Haris Ishak mengatakan, pihak klinik menyebut kandungan korban sudah lewat dari masa waktunya, sehingga harus ditangani segera di ruang bersalin rumah sakit.
Namun setibanya di rumah sakit, korban tidak langsung mendapat tindakan medis hingga esok hari. Kemudian pada Jumat (7/8/2020), bidan datang untuk melakukan induksi terhadap korban.
"Anak saya didorong lahiran normal. Padahal usia kandungannya sudah lewat," kata Andi Haris saat dikonfirmasi, Rabu (12/8/2020).
Kemudian suami korban pun panik melihat kondisi istrinya, sehingga dokter pun datang. Saat itulah dokter menangani anaknya saat kondisi darurat, itupun tampak tidak fokus dalam memberikan pelayanan.
"Dokter datang dengan pakaian yang tidak sepantasnya sebagai dokter yang akan menangani pasien saat darurat dan juga sambil main ponsel," ujar dia.
Tidak berselang lama, kata dia, korban meninggal dunia. Awalnya bayi dalam kandungan korban sempat dinyatakan masih hidup. Namun diduga karena penanganan medis, bayinya pun tak dapat diselamatkan.
"Suami anak saya meminta agar anaknya diselamatkan. Tapi dia mendengar jawaban yang tidak pantas. Apakah kamu rela istrimu dioperasi? begitu kata dokternya," ujar dia.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait