Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdullah saat menjemput ratusan santri dari Jatim di Bandara Sultan Hasanuddin, Kota Makassar, Rabu (15/04/20220). (Foto: Pemprov Sulsel)

TORAJA, iNews.id - Data kasus virus corona di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) dinilai tidak akurat. Sejumlah pihak menyoroti hasil rapid test yang dinilai tak ungkap oleh tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Sebanyak 1.000 alat rapid test virus corona telah tiba di Kabupaten Tana Toraja, Sabtu (11/4/2020). Selanjutnya, dilakukan pengecekan dan sejumlah orang dinyatakan positif corona.

Namun tim penanganan corona Tana Toraja terkesan tertutup terkait update data orang yang hasil rapid tesnya positif. Bahkan, tidak masuk dalam data kasus Covid-19 di daerah tersebut.

"Jangan main-main dengan angka. Sajian data kasus Covid-19 seharusnya melalui mekanisme ukur dan hitung sesuai protokol," kata Direktur Lembaga Kajian Toraja, Ferianto Belopadang, Selasa (21/4/2020).

Dia mengatakan, keterbukaan dan validasi data yang disajikan media center Satgas Covid-19 sangat penting. Sehingga, masyarakat bisa memperoleh infomasi yang akurat terkait perkembangan kasus covid-19 di Tana Toraja.

Sementara itu, Tim Kesehatan Gugus Tugas Covid-19 Tana Toraja, dr Mardaria Patioran mengatakan, rapid test bukan hasil diagnosa akhir. Mereka yang positif harus menjalani pemeriksaan swab untuk memastikan positif atau tidak.

"Terkait data orang yang menjalani rapid tes dan hasilnya positif, jika bergejala semestinya masuk kategori ODP/PDP dan harus dikonfirmasi secara PCR," kata Mardaria.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network