MAKASSAR, iNews.id - Seorang bocah korban kapal tenggelam di perairan Selat Makassar, Rabu (13/6/2018) yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RS AL) terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) lantaran mengalami gagal pernapasan. Diduga, korban terlalu lama tenggelam di air saat peristiwa terjadi.
Korban atas nama Yusri (5) merupakan satu dari empat korban selamat yang dirawat di RS AL. Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS AL Makassar, dr Wenny Ngeljaratan mengatakan, diduga kuat, korban terlalu banyak menelan air saat tenggelam di laut. Akibatnya, paru-paru korban pun dipenuhi air laut.
“Satu korban atas nama Yusri dikirim ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo untuk mendapatkan perawatan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) dengan ancaman gagal napas. Kabarnya satu anggota keluarga anak ini masih belum ditemukan,” kata Wenny, Rabu (13/6/2018).
Wenny menjelaskan, korban lain yang dirawat di RS AL kondisinya stabil dan bisa segera menjalani rawat jalan. “Semuanya kondisinya bagus. Di sini ada empat korban selamat yang dirawat. Satu anak tadi itu yang dirujuk ke RSWS,” ucapnya.
Sejumlah keluarga korban yang menemani di rumah sakit, terlihat histeris lantaran tak tahan melihat kondisi korban. Sementara sejumlah korban masih terlihat trauma dan syok atas kejadian tadi siang itu.
Kapal Motor (KM) Arista tenggelam di perairan Selat Makassar sekitar pukul 13.00 waktu setempat, setengah jam setelah bertolak dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Barrang Lompo. Sedikitnya 13 orang tewas dalam peristiwa ini, sementara delapan orang lainnya masih belum ditemukan.
Petugas untuk sementara menghentikan pencarian lantaran kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Pencarian akan dilanjutkan keesokan harinya oleh tim gabungan dari Basarnas, Polair, dan TNI AL.
Basarnas kesulitan memastikan jumlah penumpang lantaran tidak adanya manifes di kapal tersebut. Informasi mengenai jumlah penumpang didapat dari korban selamat yang bisa ditanyai. Hingga Rabu malam, 35 penumpang baik yang tewas maupun yang luka berhasil dievakuasi.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait