MAKASSAR, iNews.id - Ahli Epidemiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar meminta Pemerintah Provinisi Sulawesi Selatan (Sulsel) waspada. Sebab kasus Covid-19 di daerah tersebut semakin meningkat dan berpotensi membuat daerah ini masuk zona rawan.
Epidemiologi Unhas, Prof Ridwan Amiruddin mengatakan, saat ini Sulsel menyentuh angka 198 persen pertumbuhan kasus, jumlah tersebut sangat mengkhawatirkan, kurang 2 persen lagi masuk kategori zona rawan.
Zona rawan kata dia, sudah masuk kategori untuk didorong ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiaran Masyarakat (PPKM) darurat. Pemerintah perlu secepatnya mengambil tindakan untuk men-cutoff kenaikan sebelum mencapai 200 persen.
"Sulsel dengan pertumbuhan 198 persen itu sangat kritis di borderline merah, ini perlu cut off. Jadi sangat sedikit lagi atau kurang 2 persen untuk dianggap masuk zona rawan yang harus segera PPKM darurat," kata Prof Ridwan di Kota Makassar, Sabtu (17/7/2021).
Ridwan mengatakan, pemerintah perlu meningkatkan sense of crisis-nya, kondisi Sulsel tidak sedang baik-baik saja, diperlukan kerja sama oleh seluruh sektor untuk menekan kembali kasus yang ada.
"Dalam kondisi seperti ini, konsolidasi pengelola program sangat penting. Sense of krisis pejabat sangat penting untuk merespon secara cepat dan tepat pandemi ini," katanya.
Ridwan mengatakan, pemerintah perlu memaksimalkan 3T, saat ini pemerintah hanya fokus pada treatment, sementara progres penting yaitu Testing dan Tracing justru masih menjadi kelemahan.
Selain itu dia juga menaruh perhatian terhadap Kota Makassar yang menjadi episentrum penularan Covid. Warga di daerah tersebut harus membatasi mobilitasnya, lalu perusahaan wajib 100 persen menerapkan WFH.
"Dalam WHO pada wilayah pandemik, tidak terkendali dengan respons terbatas, itu Makassar masuk dalam kategori level empat. Setiap individu harus membatasi mobilitasnya dengan berdiam di rumah," ujarnya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait