JAKARTA, iNews.id - Empat dari sembilan terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri yang ditangkap terkait ledakan bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar, ternyata pernah disumpah atau dibaiat ikut Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Keempatnya yakni AS, SAS, MR, dan AA.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, berdasarkan keterangan terduga teroris, baiat ke JAD dipimpin oleh seorang ustaz yang bernama Basri. Namun Ahmad tak menjelaskan lebih lanjut mengenai kapan baiat tersebut dilakukan.
"AS alias EKA alias AR berperan ikut alam perencanaan, mengikuti kajian di Vila Mutiara, kemudian telah berbaiat," kata Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/3/2021).
Ahmad mengatakan, tersangka Andre alias AN juga mengikuti perencanaan, kajian dan juga mengikuti baiat kepada Abu Bakar Al-Baghdadi.
"Salah seorang tersangka berinisial R ikut melakukan survei untuk menentukan titik aksi teror itu. Artinya sudah direncanakan titik dilakukannya aksi bunuh diri tersebut," ucap Ahmad.
Ahmad mengungapkan, dari hasil pengembangan yang terkait langsung dengan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Densus sudah menangkap sembilan orang tersangka. Dua di antaranya meninggal dunia karena merupakan "pengantin" bom tersebut.
"Untuk sementara pengembangan di Makassar tujuh orang proses penyidikan, kemudian, meninggal dua, total semua sembilan orang. Artinya update bertambah tiga tersangka," tutur Ahmad.
Ketiga terduga teroris baru yang ditangkap terkait langsung bom di Gereja Katedral Makassar yaitu MM, M, dan MAM. Mereka semua merupakan perempuan.
Editor : Maria Christina
ledakan bom bunuh diri bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar fpi Front PembeIa Islam terduga teroris
Artikel Terkait