MAKASSAR, iNews.id – Aksi demonstrasi seratusan mahasiswa dari beberapa aliansi di Kota Makassar menolak wacana penundaan Pemilu 2024 berujung ricuh, Kamis (7/4/2022). Massa terlibat saling dorong hingga baku pukul dengan polisi karena menolak dibubarkan paksa.
Petugas kemudian bertindak tegas dengan mengambil ban bekas yang hendak dibakar. Upaya petugas itu memantik emosi mahasiswa yang menggelar aksinya di pertigaan Jalan Pettarani-Sultan Alauddin hingga terjadi saling dorong dan baku pukul.
"Kami menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan tiga periode presiden termasuk masalah terkini penyelesaian persoalan minyak goreng dan subsidi bahan bakar minyak (BBM)," ujar Jenderal Lapangan Aksi dari Aliansi Rakyat Miskin Kota Sukirman S Doturu, di lokasi aksi, Jalan Sultan Alauddin.
Menurutnya, wacana tersebut tidak tepat dan dianggap menyalahi konstitusi negara, bahkan masyarakat bawah tidak setuju dengan wacana tersebut. Pihaknya pun mendesak Presiden segera mengeluarkan pernyataan tegas soal itu.
"Kami mendesak Presiden Jokowi segera memberikan pernyataan resmi tidak ikut merestui wacana masa jabatan tiga periode serta tetap pada komitmen menjalankan pemilu sesuai jadwal, dan tidak ikut serta mendukung penundaan pemilu," ujarnya.
Apabila tidak ada respons dari Presiden soal tuntutan ini, kata dia, mahasiswa akan kembali turun ke jalan dengan menggelar aksi yang lebih besar, termasuk tuntutan persoalan rakyat lainnya.
Editor : Kastolani Marzuki
demonstrasi mahasiswa berujung ricuh kota makassar menolak penundaan pemilu saling dorong baku pukul
Artikel Terkait