PALOPO, iNews.id – Demo mahasiswa di Mapolres Polopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (17/3/2022) berakhir ricuh. Mahasiswa dan polisi terlihat saling dorong.
Awalnya para mahasiswa mendesak polisi memproses kasus 2.437 nota BBM fiktif. Seperti diketahui dari hasil pemeriksaan BPK disebutkan sebanyak 2.437 nota yang tidak diakui dan dianggap palsu oleh pihak SPBU.
Dari ribuan nota tersebut, jika dirupiahkan maka kerugian negara mencapai Rp214 juta.
Dalam aksinya para mahasiswa melakukan orasi dan menjadikan pagar mapolres sebagai panggung.
Merasa tak dihargai sejumlah polisi memaksa mahasiswa tersebut untuk turun. Lalu karena kalah jumlah, mahasiswa kemudian mengalah dan melanjutkan aksi di gerbang Polres Palopo.
Para mahasiswa kemudian bersitegang dan terlibat saling dorong dengan polisi saat belasan polisi menghalangi mahasiswa masuk ke halaman Mapolres Palopo.
Para mahasiswa meminta agar polisi menemui mereka untuk memperjelas kasus nota fiktif yang bergulir sejak tahun 2021 lalu.Pasalnya sudah satu tahun ditangani Polres Palopo namun dugaan kasus korupsi tersebut jalan di tempat.
Polisi mengatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap 12 SKPD tapi semuanya memiliki surat tanda setoran
“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 12 SKPD. Namun semua yang dimintai keterangan itu sudah ada surat tanda setoran. Sehingga kita tidak bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Andi Aris Abubakar.
Editor : Dita Angga Rusiana
Artikel Terkait