LUWU, iNews.id – Ratusan siswa di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan nekat menyeberangi sungai dengan meniti jembatan tali tambang. Mereka rela bertaruh nyawa demi bisa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) setelah hampir dua tahun tidak belajar di sekolah akibat pandemi Covid-19.
Tak hanya para siswa, warga tiga desa di Kecamatan Suli itu juga harus rela menyeberangi sungai dengan tali tambang lantaran tidak adanya jembatan permanen.
Jembatan tali tambang itu dipakai untuk menyuplai logistik dan mengangkut hasil bumi.
Kepala Desa Melela, Muharram mengatakan, jembatan sepanjang kurang lebih 30 meter itu dibangun menggunakan tali tambang yang beralaskan papan kayu.
“Awalnya ada papan kayu sebagai alas. Namun saat terjadi banjir seluruh lantai dan penyangga jembatan terbawa arus dan hanya menyisakan tali tambang,” katanya, Kamis (9/9/2021).
Dia mengatakan, pemerintah desa sebenarnya sudah pernah mengajukan pembangunan jembatan permanen ke pihak kecamatan dan kabupaten. “Tapi, sampai sekarang belum tahu kapan realisasinya,” ucapnya.
Warga Melela, Muliani mengatakan, sudah banyak anak yang melintas di atas jembatan tambang itu terpeleset dan jatuh ke sungai. “Tapi, karena tidak ada akses lain ya harus lewat jembatan tambang itu,” ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait