JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat publik kedua untuk pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar. Kegiatan tersebut disiarkan langsung iNews TV di Gedung iNews Tower Jakarta, Selasa (24/11/2020) malam pukul 19.00 WIB.
Pasangan calon (Paslon) nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando mendapat kesempatan pertama menjawab pertanyaan panelis terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komuniaski untuk transparansi dan akuntabilitsa.
Abdurrahman Bando mengatakan, teknologi informasi yang telah dijalani bersama akan dioptimalkan untuk transparansi dalam seleksi dan promosi ASN.
“Kita akan terapkan e-budgeting dan e-planning yang terkoneksi dengan Bappenas dan KPK,” katanya.
Paling penting, kata dia, adalah transparani pengadaan barang dan jasa. “Kita lakukan menggunakan sistem teknologi yang bisa diakses oleh semua pihak. Kita tidak boleh melakukan manual untuk pengadaan barang dan jasa. Karena itu e-Catalog jadi kunci sukses,” katanya.
Menurut paslon 2, sistem digitalisasi tidak berjalan dengan baik di Pemkot Makassar.
"Karena itu, kalau kami dipercaya memimpin Makassar lima tahun mendatang akan mereformasi birokrasi total. Makassar ini masih semimanual. Makassar Smart city tidak berjalan dengan baik. Kami akan benahi masalah itu," katanya.
Menanggapi hal itu paslon nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda mengatakan untuk menciptakan SDM yang berkompeten akan menerapkan ICT dan mereformasi sumber daya manusia serta birokrasi.
Paslon 4 Irman Yasin Limpo-Andi M Zunnun Nurdin Halid mengatakan, digital teknologi dan informasi masih kmputerisasi belum pada digitalisasi. Proses ke depan harusnya lebih maju lagi dari sekadar komputerisasi.
Sedangkan paslon 1, M Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi akan berupaya menerapkan visi misi tentang tata pemerintahan yang smart dan jauh dari korupsi.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait