Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat meresmikan PLTA Poso, Jumat (25/2/2022). (Foto: Hasil tangkapan layar)

POSO, iNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini meresmikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang ada di Poso Sulawesi Tengah. PLTA ini dibangun oleh Kalla Group milik Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Pada kesempatan itu JK pun menceritakan sejarah dirinya membangun PLTA tersebut. Salah satunya adalah konflik sosial yang terjadi di Poso pada tahun 2000 hingga 2001.

“Berhasil kita selesaikan konfliknya. Pertanyaan kemudian bagaimana mencegah konflik itu jika kesejahteraan tidak naik. Kegiatan masyarakat ekonominya tidak berjalan,” katanya saat peresmian PLTA di Kabupaten Poso, Sulteng, Jumat (25/2/2022).

“Maka tentu salah satu upaya, kami berpikir salah satu kekurangan di Sulteng adalah listrik yang tidak bisa menggerakakan industri dan rumah tangga masyarakat. Karena itulah maka kita mencari bagaimana meningkatkan ekonomi derah ini,” lanjut JK.

Selain itu JK mengakui mempunyai kesalahan karena tidak mempercayai teknologi. Hal ini membuat Group Kalla akhirnya tidak mendapatkan keuntungan.

“Sebelumnya kami mengadakan kerjasama telkom meningkatkan telekomunikasi di Indonesia Timur. Pada suatu waktu seorang profesor menyatakan bahwa nanti transaksi di kantong. Waktu itu belum terpikir. Ah apa yang dibilang profesor ini, kita jalan terus aja dengan pasang kabel macam-macam ke seluruh indonesia Timur,” tuturnya.

“Ternyata betul lima tahun proyek tidak menguntungkan, dengan sedikit tidak mendapat untung, karena tidak percaya teknologi,” katanya.

Kemudian dia pun bertanya kepada adiknya terkait bisnis yang teknologinya bisa digunakan dalam waktu panjang.

“Dijawab bahwa listrik. Mungkin selama 100 tahun tidak ada listrik wireless. Tetap ada kabel transmisi,”  ujarnya.

JK pun melihat potensi sungai di Poso yang langsung terbuang begitu saja ke laut. Maka dari itu dia memutuskan untuk membangun PLTA dengan sistem run of river.

“Langsung dari sungai tidak pakai bendungan. Kalau bendung besar masyarakat kesulitan bernegosiasi. Kita memakai run of river,” ungkapnya.

Selain itu JK mengatakan sejak 17 tahun lalu sudah memprediksi bahwa energi hijau atau energi baru terbarukan (EBT) akan menjadi kebutuhan masyarakat.

“Ini memberikan listrik ke empat provinsi di Sulawesi, Tengah, Barat, Selatan dan Barat. Mampu memberikan cadangan. Kemampuan 500, kita baru pakai 300. Jadi ada cadangannya,” katanya.


Editor : Dita Angga Rusiana

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network