Ilustrasi inflasi (Foto: Istimewa)

MAKASSAR, iNews.id - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) Suntono menyebutkan inflasi Provinsi Sulsel pada Maret 2022 sebesar 0,54 persen. Ini merupakan inflasi tertinggi dibandingkan Maret tiga tahun terakhir.

"Untuk inflasi Maret 2022 ini dibandingkan Maret tiga tahun terakhir merupakan yang tertinggi yakni 0,54 persen," ujarnya saat merilis laporan statistik bulanan di Makassar, Sulsel, Jumat (1/4/2022).

Suntono menyebutkan inflasi pada Maret 2022 sebesar 0,54 persen. Sementara Maret 2021 sebesar 0,36 persen, dan Maret 2020 deflasi 0,10 persen.

Adapun penyumbang inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil terbesar yakni 1,10 persen. Lalu disusul kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,86 persen.

Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,77 persen.

Selanjutnya, kelompok transportasi sebesar 0,37 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,29 persen.

Pada kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen. kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,04 persen.

Sementara untuk dua kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan yaitu kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan tetap 0 persen.

Ia mengatakan, lima kota di Sulsel menjadi sampel dari 24 kabupaten untuk mengukur tingkat inflasi maupun deflasi provinsi.

Hasilnya lima kota mengalami inflasi dan tertinggi ada di Kota Bulukumba sebesar 1,12 persen, Watampone sebesar 1,11 persen, Kota Parepare sebesar 0,55 persen, Makassar 0,49 persen dan terendah di Kota Palopo sebesar 0,45 persen.

Adapun komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu cabai rawit, bawang merah, emas perhiasan, cabai merah, tarif angkutan udara, ikan bandeng, sabun detergen, bahan bakar rumah tangga, tempe dan minyak goreng.

Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu ikan kembung, ikan teri, ikan cakalang, ikan merah, kol putih/kubis, jagung manis, bayam, ikan mujair, ikan kakap merah dan ikan ekor kuning.


Editor : Dita Angga Rusiana

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network