MAKASSAR, iNews.id - Pascaledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), aksi heroik Cosmas Balalembang, masih ramai dibahas. Pekerja harian lepas yang jadi juru parkir dan keamanan di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido Makassar itu dengan berani menghalangi pasangan suami istri (pasutri) yang memaksa masuk gereja.
Cosmas tidak pernah membayangkan menjadi salah satu korban aksi bom bunuh diri. Apalagi, menjadi orang yang berusaha menggagalkan aksi terkutuk itu dengan nyali luar biasa.
Namun, tidak ada yang tidak mungkin. Saat aksi teror itu, Cosmas menghalau pelaku bom bunuh diri untuk masuk ke area Gereja. Cosmas telah menyelamatkan ratusan anggota jemaat yang masih berada di dalam gedung dan sejumlah jemaah lainnya di sekitar luar gereja.
Alhasil, tidak ada jemaat yang tewas pada peristiwa tersebut. Namun, ledakan bom bunuh mengakibatkan 19 orang mengalami luka-luka dan berangsur telah kembali pulih.
Sesuai dengan tugasnya yang mengatur akses keluar masuk kendaraan di Gereja Katedral, Cosmas saat itu secara spontan melarang kendaraan roda dua yang ditumpangi pelaku untuk masuk ke gereja. Alasannya simpel. Ibadah telah selesai dan sejumlah anggota jemaat hendak keluar gereja.
"Waktu itu beberapa umat mau keluar, pagar mulai terbuka. Ada yang keluar dan ada yang masuk, jadi saya tahan, tiba-tiba meledak. Langsung saya bilang 'Tuhan tolong saya'," kata Cosmas saat menceritakan kejadian nahas tersebut kepada sejumlah pejabat nasional hingga daerah yang datang menjenguknya di RS Bhayangkara Makassar, Senin (19/3/2021).
Begitu melihat gerak-gerik pelaku, Cosmas mengaku sudah mulai curiga. Apalagi salah seorang di antara kedua pelaku mengenakan pakaian mirip busana Muslim dan cadar memaksa masuk ke area gereja keuskupan itu.
Ia sempat menahan pasangan itu dengan jarak sekitar 2 meter. Namun, akibat ledakan bom itu, Cosmas mengalami luka bakar di bagian depan badannya.
Kendati demikian, kejadian yang menimpanya tetap dia syukuri karena luka yang ditimbulkan dari peristiwa ini terbilang tidak serius jika dibandingkan kekuatan bom.
Tubuh pelaku bom bunuh diri berserakan hingga potongan kepala terpental ke lantai dua gedung Gereja Katedral Makassar. Sementara itu, potongan tubuh lainnya tampak mengenaskan.
"Puji Tuhan, Cosmas menahan tetapi herannya kenapa bisa hanya luka-luka bakar di badan, padahal dia berdiri tidak sampai 2 meter dari pelaku," kata Pastor Joni Payuk selaku CICM Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Makassar.
Cosmas Balalembang yang saat ini terbaring di RS Bhayangkara Makassar dikenal sebagai sosok penuh perhatian. Menjadi juru parkir, dia selalu sigap mengarahkan kendaraan yang hendak keluar masuk dari Gereja Katedral Makassar guna mencegah kecelakaan lalu lintas, termasuk dalam mengurai kemacetan.
"Dia perhatian sekali, jika ada mobil mau keluar, dia jaga agar tidak terjadi kecelakaan," kata Pastor Joni Payuk.
Cosmas dengan postur tubuhnya yang kecil juga dikenal sebagai orang yang sangat rajin, tidak banyak bicara dan cekatan membantu jemaat. Dia memang diketahui sangat ringan tangan karena rajin membantu dan punya dedikasi dalam pelaksanaan ibadah di Katedral.
Kehadiran Cosmas pada perayaan hari-hari besar di Gereja Katedral sudah sangat akrab di mata jemaat. Itu karena dia selalu mengawal jalannya kegiatan. Begitu pula, jika tidak ada ibadah, Cosmas tetap ada dan hampir melakoni semuanya, termasuk ikut bersih-bersih di gereja.
"Saya kira dia sudah lama bekerja di sini, mungkin sekitar 10 tahun. Saya baru dua tahun di keuskupan tetapi sudah akrab dengan beliau," katanya.
Saat ini, Cosmas yang terkena luka bakar bersama sejumlah korban lainnya dirawat di RS Bhayangkara yang sebelumnya mendapat tindakan pertama dari RS Stella Maris. Di sana, dia menjadi tanggungan negara untuk dijaga dan dilindungi.
"Jadi, begitu hebat pemerintah. Pemerintah hadir menanggung semua biaya para korban, membawanya ke RS Bhayangkara untuk dijaga dan dilindungi," ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait