MAKASSAR, iNews.id - Penerapan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dinilai tak signifikan mengurangi kasus virus corona. Padahal kebijakan tersebut sudah berjalan selama 14 hari disertai dengan tindakan tegas petugas gabungan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb mengatakan, sebelum PSBB pertumbuhan pasien positif corona 71,9 persen, lalu saat PSBB hanya 2,7 persen. Namun untuk angka kesembuhannya tinggi, karena awalnya hanya 16,4 persen, dan di masa PSBB naik hingga 86,6 persen.
Sedangkan, angka kematian untuk pasien positif sebelum PSBB di Kota Makassar sebanyak 24 orang atau 8,5 persen. Kemudian pada masa PSBB tersisa hanya enam persen.
"Mestinya masa PSBB ini sangat signifikan menurunkan dan memperbaiki angka virus corona. Tapi masalahnya belum nol. Kemungkinan besar kita akan mendiskusikan lagi dengan tim Covid-19 Sulsel," kata Wali Kota Iqbal di Kota Makassar, Sulsel, Rabu (6/5/2020).
Menurut dia, dengan berkurangnya kasus positif virus corona, berarti kondisi di tengah masyarakat masih bagus. Namun dia khawatir warga nanti tidak bisa menjaga kepatuhannya.
Sebelumnya, Wali Kota Iqbal masih menunggu izin dari Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah terkait perpanjangan PSBB di daerah tersebut. Sementara belum ada kepastian aturan tersebut akan diperpanjang atau tidak nantinya.
"Kami akan diskusikan dulu, apakah diizinkan untuk melanjutkan atau disarankan untuk cukup (berhenti)," katanya.
Menurut dia, mengenai perpanjangan masa PSBB, semua akan disampaikan ke gubernur dan meminta pertimbangan-pertimbangan di Posko Induk Sulsel untuk evaluasi aturan tersebut.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait