MAKASSAR, iNews.id - Banjir yang melanda Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), belum surut, Kamis (11/3/2021). Akibatnya, ratusan warga Perumnas Antang yang rumahnya dilanda banjir di Blok 8 dan Blok 10 di Kelurahan Manggala, memilih mengungsi ke tempat aman.
Salah seorang pengungsi, Saruddin, warga Blok 10 Antang mengatakan, mereka bertahan di lokasi pengungsian, sembari menunggu air tersebut surut. Apalagi, sejak Rabu malam, sudah banyak rumah terendam hingga setinggi dada orang dewas.
"Air baru naik tadi malam dan bagian dalam rumah sudah setinggi dada orang dewasa. Banyak rumah terendam. Padahal, kemarin air belum tinggi," tutur Saruddin.
Saruddin mengatakan, ketinggian air di rumah yang berada di Jalan Kecaping, Blok 10 Perumnas Antang, di atas 60 sentimeter (cm). Beberapa warga harus mengungsi ke tempat aman, di antaranya di masjid setempat.
"Sudah banyak warga dievakuasi tim penyelamat karena rumahnya terendam, bahkan ketinggian air sudah sampai atap rumah. Saat ini warga masih menunggu bantuan," tuturnya.
Pengungsi lainnya, Suhada di pengungsian di Masjid Darul Muttaqin, RT/RW 004/008, Blok 8 Perumnas Antang, mengatakan sudah tiga kali kejadian banjir di lokasi setempat dari tahun 2020 hingga awal tahun 2021. Pihaknya berharap agar pemerintah kota memberikan bantuan peralatan saat terjadi banjir termasuk perahu karet.
"Ini sudah ketiga kali, air naik. Ketinggian air sampai 60 sentimeter. Memang di daerah ini rawan banjir. Untuk itu, kami beharap pemerintah menyumbangkan peralatan serta perahu karetsebagai barang inventaris warga serta langkah antisipasi dini bagi warga," tutur pensiunan TNI itu.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Muhammad Rusli di lokasi pengungsian mengatakan, sudah ada ratusan warga yang mengungsi dari dua lokasi tersebut, Blok 8 dan Blok 10 Perumnas Antang.
"Data sementara ada 284 jiwa, dengan total 60 Kepala Keluarga. Daerah ini memang menjadi langganan banjir tiap tahun," ujarnya.
Saat ini tim BPBD bersama Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan telah turun ke lokasi pengungsian warga untuk memberikan bantuan. Tim BPBD Makassar juga telah menerjunkan 60 orang personel dilengkapi peralatan serta enam perahu karet.
Rusli juga mengatakan, debit air yang naik ke permukaan hingga meluber ke rumah warga setempat di Antang terjadi Rabu malam, sekitar pukul 22.00 WITA. Kendati demikian, sejauh ini dari pengamatan debit air sudah mulai surut hingga 30 cm.
Menurut dia, salah satu faktor terjadinya banjir tersebut karena intensitas hujan sedang dan lebat mengguyur Kota Makassar dan sekitarnya selama dua hari. Akibatnya, debit air meningkat dan ditambah lagi air pasang di muara laut.
Tidak hanya di Antang, banjir juga terjadi di lima titik permukiman warga yang tersebar di enam kecamatan. Namun, terparah berada di Kecamatan Manggala dan Biringkanaya.
"Ada enam kecamatan yang rawan banjir, masing-masing di Kecamatan Manggala, Paccerakkang, Rappocini, Tamalanrea, Tamalate dan Tallo," ujar Rusli.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait