Warga berusaha menyeberangi jalan yang tergenang banjir di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (23/1/2019). (Foto: Antara/Abriawan Abhe).

MAKASSAR, iNews.idBanjir bandang melanda sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel). Hingga Rabu (23/1/2019), data kebencanaan mencatat banjir merendam 53 kecamatan di 9 kabupaten/kota. Sedikitnya delapan orang meninggal dunia.

Sebagai garda terdepan dalam penanganan bencana alam, organisasi sayap Partai Perindo, Rescue Perindo, dengan sigap menerjunkan anggotanya untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Mereka juga berjibaku menyalurkan bantuan logistik kepada korban yang mengungsi.

Ketua DPD Rescue Perindo Kota Makassar Rendy Mangnga mengatakan, saat ini ambulans Perindo telah disiagakan di beberapa titik terdampak guna membantu warga yang membutuhkan pertolongan medis serta memenuhi kebutuhan pokok yang dibutuhkan.

“Kami dari DPD Rescue Kota Makassar sudah standby sejak kemarin. Hari ini pun kami sudah keliling di beberapa titik di wilayah Kecamatan Manggala, Kecamatan Panakkukang, dan Kecamatan Tamalanrea,” ujar Rendy, Rabu (23/1/2019).

Dia menjelaskan, lokasi tersebut dianggap rawan sehingga perlu pemantauan dan evakuasi segera guna mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.

Masyarakat harus sesegara mungkin mencari tempat yang aman karena air pelan-pelan makin naik. ”Kami juga berharap agar pemerintah daerah segera bertindak untuk menyalurkan bantuan dan pertolongan, khususnya perahu karet untuk mengevakuasi korban,” katanya.

Untuk bantuan pokok, kata Rendy, Rescue Perindo telah menyerahkan makanan cepat saji, air mineral, dan keperluan bagi anak-anak.

Bantuan diberikan di tiga titik yakni blok 10 Borong Bambu Perumnas Kecamatan Manggala, Kampung Kajang Kelurahan Tamangapa, dan Bukit Batu Kecamatan Manggala.

“Sementara bantuan berupa selimut, pakaian, obat-obatan dan tenaga media akan menyusul,” katanya. Hingga saat ini, warga yang terdampak banjir terpaksa harus diungsikan di titik aman yang tidak terdampak bencana.

Banjir terparah di Kota Makassar berada di Kelurahan Paccerakkang dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Begitu juga dengan beberapa wilayah di enam Kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Maros, Pangkep dan Barru.

Selain air hujan yang cukup deras, air kiriman dari pegunungan Bawakaraeng yang mengalir di sungai-sungai enam kabupaten tersebut meluap hingga mengakibatkan aliran air meninggi ke sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan.

“Wilayah terparah, hampir semua merata (banjir). Korban ada yang mengungsi dan ada yang bertahan. Bertahan maksudnya karena sudah tidak bisa keluar,” katanya.


Editor : Zen Teguh

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network