Tugu Sambulu Gana atau Tugu Nol Kilometer Kota Palu.(Foto: Palukota.go.id/Ist)

JAKARTA, iNews.id - Kota Palu adalah sebuah kota yang di tepi laut dan sekaligus ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Lalu Kenapa dinamakan Kota Palu?

Kota Palu berbatasan dengan Kabupaten Donggala di sebelah Barat dan Utara, Kabupaten Sigi di sebelah Selatan, dan Kabupaten Parigi Moutong di sebelah Timur. Kota Palu merupakan kota lima dimensi yang terdiri atas lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk. 

Asal usul nama Kota Palu adalah kata Topalu'e yang artinya tanah yang terangkat karena daerah ini awalnya lautan dan pernah terjadi gempa serta pergeseran lempeng (palu koro) sehingga daerah yang tadinya lautan tersebut terangkat lalu membentuk daratan lembah yang sekarang menjadi Kota Palu.

Sementara ada juga yang menyebut bahwa asal-usul nama Kota Palu berasal dari bahasa Kaili VOLO yang berarti bambu yang tumbuh dari daerah Tawaeli sampai di daerah Sigi. 

Tanaman bambu ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat suku Kaili, karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Bambu itu diolah menjadi bahan makanan (rebung), menjadi bahan bangunan (dinding, tikar), menjadi perlengkapan sehari hari (alat-alat dapur), alat permainan (Tilako), bahakan sebagai bahan alat musik (Lalove).

Dikutip dari palukota.go.id, Kota Palu bermula dari kesatuan empat kampung, yaitu Besusu, Tanggabanggo (Siranindi) sekarang bernama Kamonji, Panggovia sekarang bernama Lere, Boyantongo sekarang bernama Kelurahan Baru. 
Mereka kemudian membentuk satu Dewan Adat yang disebut Patanggota. Salah satu tugasnya adalah memilih raja dan para pembantunya yang erat hubungannya dengan kegiatan kerajaan. 

Kerajaan Palu menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat berpengaruh. Itulah sebabnya Belanda mengadakan pendekatan terhadap Kerajaan Palu.

Belanda pertama kali berkunjung ke Palu pada masa kepemimpinan Raja Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari Manado di tahun 1868. 

Pada tahun 1888, Gubernur Belanda untuk Sulawesi bersama dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di Kerajaan Palu, mereka pun menyerang Kayumalue. 

Setelah peristiwa Perang Kayumalue, Raja Maili terbunuh oleh pihak Belanda dan jenazahnya dibawa ke Palu. Setelah itu ia digantikan oleh Raja Jodjokodi, pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi menandatangani perjanjian pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda.

Pada awal mulanya, Kota Palu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Palu. 

Namun pada masa penjajahan Belanda, Kerajaan Palu menjadi bagian dari wilayah kekuasaan (Onder Afdeling Palu) yang terdiri dari tiga wilayah yaitu Landschap Palu yang mencakup distrik Palu Timur, Palu Tengah, dan Palu Barat, kemudian Landschap Kulawi dan Landschap Sigi Dolo. 

Selanjutnya pada tahun 1942, terjadi pengambilalihan kekuasaan dari Pemerintahan Belanda kepada pihak Jepang.

Pada masa Perang Dunia II, Kota Donggala yang saat itu merupakan Ibu Kota Afdeling Donggala dihancurkan oleh pasukan Sekutu maupun Jepang. 
Hal ini mengakibatkan pusat pemerintahan dipindahkan ke kota Palu pada tahun 1950. 

Saat itu, Kota Palu berkedudukan sebagai Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) setingkat wedana dan menjadi wilayah daerah Sulawesi Tengah yang berpusat di Kabupaten Poso sesuai Undang-undang Nomor 4 Tahun 1950. 

Kota Palu kemudian mulai berkembang setelah dibentuknya Residen Koordinator Sulawesi Tengah Tahun 1957 yang menempatkan Kota Palu sebagai Ibu kota Keresidenan.

Terbentuknya Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964, status Kota Palu sebagai ibu kota ditingkatkan menjadi Ibu kota Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah. 

Lalu pada tahun 1978, Kota Palu ditetapkan sebagai kota administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978. 

Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1994 Kota Palu ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Palu.


Editor : Candra Setia Budi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network