MAKASSAR, iNews.id - Sejumlah posko pengungsian sudah berdiri di wilayah-wilayah rawan banjir. Langkah ini dilakukan untuk mengatisipasi bencana rutin yang terjadi saat musim hujan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Intensitas hujan kembali meningkat di Kota Makassar akhir pekan ini. Masyarakat diminta bersiaga jika hujan lebat terus mengguyur dari sore hingga dini hari. Kondisi itu diprediksi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Setidaknya ada empat kecamatan yang masuk wilayah rawan banjir. Antara lain Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, dan Panakkukang. Keempatnya selalu menjadi perhatian saat musim hujan tiba.
Kepala BPBD Makassar, Andi Hendra Hakamuddin, menjelaskan Sabtu (4/12/2021) kemarin malam posko pemantauan banjir di seluruh wilayah telah bergerak. Khususnya memantau kondisi terkini di wilayah rawan banjir.
Di Manggala misalnya, dengan intensitas hujan yang cukup tinggi kondisinya masih terbilang aman dan terkendali. Terutama di sekitaran Antang Blok 8 dan Blok 10. Belum ada genangan air yang berarti di daerah ini.
“Sampai pukul 01.15 Wita (kemarin) masih aman terkendali. Semua akses jalan belum terlihat adanya genangan. Untuk lokasi pengungsian di Blok 8 Masjid Al Muttaqin dan Blok 10 Masjid Jabal Nur belum ada aktivitas masyarakat yang mengungsi,” kata Hendra, Minggu (5/12/2021).
Begitu pula di Kodam 3 yang juga menjadi langganan banjir. Hingga pulul 07.40 Wita dilaporkan kondisinya masih aman. Sungai Biringjene masih normal, namun warga tetap diminta untuk selalu siaga potensi banjir.
Hendra menyebut, ancaman banjir ini sulit diprediksi. Pasalnya ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi. Misalnya intensitas hujan lebat yang terus mengguyur selama berhari-hari. Belum lagi jika terjadi pasang air laut.
“Potensi banjir bisa terjadi jika kondisi hujan dengan intensitas sedang atau tinggi selama tiga hari berturut-turut. Kemudian disertai pasang air laut dan hujan di sekitar Makassar seperti Gowa dan Maros,” katanya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait