MAKASSAR, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau pada akhir September ini untuk wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Kondisi ini dipengaruhi penguatan angin Monsun Australia.
Menurut prakirawan BMKG Makassar, Esti K di Makassar, puncak musim kemarau akan terjadi di daerah wilayah utara Kota Makassar seperti Kabupaten Maros, Pangkep, Barru dan sebagian wilayah selatan yakni Kabupaten Gowa, Takalar dan Jeneponto.
"Berdasarkan indikator Hari Tanpa Hujan (HTH), kekeringan secara meterologis terjadi pada 31 persen zona musim atau ZOM. Deret hari kering bervariasi dalam hitungan hari hingga bulan," kata Esti di Kota Makassar, Sulsel, Senin (28/9/2020).
BMKG pun melansir sebagian besar wilayah yang telah mengalami kemarau akan memasuki 65 persen ZOM. Puncak kemarau di daerah dipengaruhi penguatan angin Monsun Australia.
Sementara 19 persen ZOM diprediksi mengalami puncak musim kemarau pada September 2020. Puncak musim kemarau ini didefinisikan sebagai bulan atau periode waktu terkering dengan curah hujan paling rendah.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait