Tradisi suku Bugis, salah satunya Sigajang Laleng Lipa pertarungan laki-laki dalam sarung. (Foto: Youtube).

JAKARTA, iNews.id - Tradisi suku Bugis merupakan salah satu budaya Indonesia. Suku Bugis merupakan suku terbesar yang menempati Sulawesi Selatan.

Orang Bugis memiliki tradisi untuk merantau sehingga tersebar di berbagai wilayah di Indonesia hingga mancanegara. Saat ini orang-orang suku Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten, yaitu Luwu, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru. 

Sedangkan daerah peralihan antara Bugis dengan Makassar, yaitu Bulukumba, Sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan dan daerah peralihan Bugis dengan Mandar yakni Kabupaten Polmas dan Pinrang.

Daerah-daerah tersebut masih menerapkan tradisi dan adat istiadat yang kuat. 

Daftar unik suku Bugis dijalankan orang Bugis

1. Tradisi Pindah Rumah (Mapalette Bola)

Mappalette Bola atau dikenal dengan tradisi pindah rumah merupakan salah satu proses pemindahan rumah adat Suku Bugis. Tradisi ini dilakukan dengan mengangkat bangunan rumah oleh puluhan hingga ratusan warga.

Kegiatan dari tradisi ini biasanya dipimpin oleh tetua adat yang akan memimpin doa, membaca mantra, serta memberikan aba-aba dalam proses pemindahan rumah. Tradisi ini memiliki makna berupa gotong royong yang dilakukan oleh para lelaki dan para wanita menyiapkan berbagai makanan untuk kegiatan ini.

2. Sigajang Laleng Lipa

Sigajang laleng lipa merupakan suatu tradisi khas dari Suku Bugis. Tradisi ini berupa tarung dalam sarung. Tradisi pun hanya dijalani oleh kaum laki-laki. 

Jika masalah pribadi tidak menemukan jalan keluar, penyelesaiannya dilakukan secara jantan dengan cara berkelahi hidup mati satu lawan satu dalam sarung.

Tradisi ini awal mulanya terjadi di masa Kerajaan Bugis terdahulu dan merupakan sebuah upaya terakhir untuk menyelesaikan masalah adat yang tidak menemukan jalan keluar. Meskipun nyawa yang akan menjadi taruhan, tetapi harga diri tetap dilakukan. 

Filosofi dari tradisi ini untuk mengingatkan agar suatu masalah di cari solusi terbaik tanpa badik. Hal ini juga dilakukan dengan musyawarah yang melibatkan dua belah pihak yang bermasalah serta dewan adat.

3. Tarian Maggiri atau Mabbissu

Tarian Maggiri merupakan tradisi suku bugis berupa tarian yang dipertunjukkan oleh seseorang atau beberapa orang Bissu, seorang wanita pria (waria) dalam kepercayaan Bugis yang dipercayakan untuk menjadi penghubung antara dewa langit dengan manusia biasa.

4. Massallo Kawali

Massallo Kawali memiliki arti, bermain asing-asing atau gobak sodor menggunakan kawali atau badik. Tradisi ini berupa atraksi yang berasal dari Kabupaten Bone. Badik yang digunakan oleh para pemain merupakan badik asli.

Sebelum melaksanakan atraksinya, akan terdapat ritual-ritual khusus untuk menghindarkan peserta dan penonton dari hal-hal yang tidak diinginkan. Atraksi ini memiliki simbol berupa semangat para pemuda Bugis untuk melindungi atau mempertahankan harga diri dan tanah kelahiran dari musuh atau penjajah.

5. Mappadendang

Mappadendang dikenal sebagai pesta tani, yaitu tradisi Bugis untuk mengucapkan bentuk syukur kepada Tuhan atas keberhasilan dalam memanen padi.

Tradisi ini identik dengan tradisi menumbuk gabah yang ada di dalam lesung yang memiliki nilai magis. Hal tersebut dilakukan dengan cara penyucian gabah yang masih terikat dengan batang dan terhubung dengan tanah yang menjadi ase (beras) dan nantinya akan menyatu dengan manusia.

6. Angngaru

Angngaru merupakan suatu ikrar kesetiaan rakyat atau prajurit kepada sang pemimpin, seperti raja. Raja merupakan sosok berjiwa pengayom sehingga banyak disenangi rakyatnya.  

Saat genderang perang ditabuh, akyat segera menyerahkan diri dan siap mengorbankan jiwa raga mereka demi menjalankan titah sang raja

7. Mapacci

Mappacci merupakan suatu adat dalam pernikahan dari Suku Bugis yang dilakukan sebelum akad nikah atau ijab kabul. Mappacci atau Mappaccing ini berasal dari kata, Paccing yang berarti bersih, hal ini memiliki maksud untuk membersihkan semua faktor yang menghambat pernikahan. 

Tradisi ini biasanya dihadiri oleh segenap keluarga dengan melengkapi segala peralatan yang harus dipenuhi. Peralatan untuk tradisi Mappacci, yaitu pacci, daun kelapa, daun pisang, bantal, gula, sarung sutera, lilin dan masih banyak lagi. 

Prosesi dari tradisi Mappacci sudah diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang dengan berbagai makna dan nasehat yang baik bagi kedua mempelai. Demikian penjelasan beberapa tradisi unik Suku Bugis yang menarik.


Editor : Kurnia Illahi

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network