TORAJA UTARA, iNews.id – Arus sungai yang deras dan bebatuan terjal menjadi santapan sehari-hari sekitar 500an siswa-siswa warga Dusun Sarang-Sarang, Desa Sadan Ulusalu, Kecamatan Sadan, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawasi Selatan untuk bisa mengenyam pendidikan.
Setiap harinya, mereka harus menantang maut dan bertaruh nyawa dengan menyebrangi derasnya arus sungai jika ingin bersekolah.
Realita ini harus dijalani ratusan siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di desa tersebut. Berbekal semangat tak berputus asa untuk terus bersekolah, mereka berusaha melawan takut meski banyak aral dan rintangan. Sebab, sungai itu menjadi satu-satunya akses penghubung menuju sekolah, pasca jembatan antarkabupaten di dusun itu hanyut di terjang longsor.
Kepala Desa Ulusalu Dusun Sarang-Sarang, Dohanis Tikupadang mengatakan, akses jembatan penghubung yang hanyut memaksa para warganya untuk menerjang arus sungai. Secara swadaya, warga membangun jembatan darurat seadaanya dengan berbekal sebilah bambu yang didirikan di antara dua bebatuan. Jembatan bambu inilah yang saat ini menjadi akses utama warga di desa itu untuk beraktivitas.
Beruntung, sejumlah pasukan TNI dari Kodim dan Koramil Sesean terpanggil untuk membantu para siswa dan warga melintas di atas sungai berbatuan terjal tersebut. “Jembatannya sudah hanyut, jadi hanya ini satu-satunya akses bagi warga untuk melintas. Kami sangat terbantu dengan hadirnya anggota TNI dari Koramil Sesean, yang membantu siswa melintas di atas jembatan darurat saat pergi dan pulang sekolah,” katanya.
Sementara itu, Osvaldo, salah satu siswa SMP 5 Satap Sadan menuturkan, meski banyak siswa yang berani bertaruh nyawa melintasi sungai, namun ada juga yang tak berani dan memilih tidak bersekolah. “Kadang muncul rasa takut. Kami butuh perhatian pemerintah agar secepatnya membangunkan jembatan untuk kami,” tuturnya.
Pantauan iNews, anggota TNI selalu sigap berada di atas jembatan darurat. Mereka membantu warga maupun siswa yang akan melintas. Beberapa anak yang takut bahkan harus digendong saat melewati jembatan. Sayangnya, hingga saat ini belum ada pihak pemerintah daerah yang datang langsung ke lokasi jembatan darurat tersebut.
Editor : Muhammad Saiful Hadi
Artikel Terkait