MAKASSAR, iNews.id – Kecelakaan laut Kapal Motor (KM) Lestari Maju di perairan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel), meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban yang tewas dalam musibah tersebut.
Kapal berpenumpang ratusan orang dan memuat puluhan kendaraan itu mengalami mati mesin dan kebocoran hingga akhirnya dikaramkan di dekat Pantai Pabaddilan, Selasa (3/7/2018).
Diketahui, kapal feri yang nahas itu sedang dalam pelayaran dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba menuju Pelabuhan Pamatata, Kepulauan Selayar. Musibah ini menambah panjang daftar kecelakaan kapal penumpang di Indonesia.
Berikut lima fakta terbaru yang dirangkum pascamusibah KMP Lestari Maju
1. Korban Tewas 35 Orang
Jumlah korban terus bergerak berdasarkan temuan di lapangan sepanjang proses evakuasi. Perkembangan terakhir angka korban jiwa sejumlah 35 korban, dengan puluhan lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit
2. Tidak Karam Tapi Dikandaskan
KMP Lestari Maju yang mengalami masalah mesin dan kebocoran tidak karam, melainkan sengaja dikandaskan di dekat Pantai Pabaddilan, Selayar. Tindakan itu dilakukan agar kapal tidak tenggelam dan mempermudah proses evakuasi.
3. Memuat 139 penumpang, yang Dievakuasi 189 orang
Sesuai laporan manifest jumlah penumpang saat pertama kali kapal dilaporkan mengalami kecelakaan 139 orang. Jumlah itu bergerak berdasarkan hasil temuan tim SAR gabungan di lapangan yang mencapai 164 orang. Di akhir proses penyelamatan, nakhoda kapal menjadi orang ke-189 yang dievakuasi dalam musibah tersebut. Artinya, ada sekitar 50-an penumpang yang tidak terdaftar dalam manifest.
4. Memuat Uang Rp30 miliar
Ada uang tunai sejumlah Rp30 miliar dalam kapal Lestari Maju. Uang milik Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar itu ditempatkan dalam mobil boks, yang terdaftar sebagai muatan kapal. Penggunaan uang itu dimaksudkan untuk pembayaran gaji ASN di Kepulauan Selayar.
5. Penumpang Live di Medsos
Seorang penumpang live melalui akun media sosial miliknya saat musibah kapal tersebut. Dalam tayang video yang viral itu, menunjukkan kengerian saat sejumlah penumpang bertahan hidup dengan berpegangan sisi kapal, serta sebagian lainnya terombang-ambing ombak di lautan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait