MAKASSAR, iNews.id - Dua orang meninggal dunia usai mengikuti kegiatan Diksar Pencinta Alam. Korban tewas diduga karena penganiayaan selama masa pelatihan tersebut.
Korban tewas atas nama Rifaldi (18) siswa SMKN 2 Luwu Timur dan Irsan (19) mahasiswa IAIN Bone. Keduanya peserta diksar yang berlangsung di daerahnya masing-masing.
Berikut 5 Fakta yang dihimpun iNews.id dalam kasus diksar maut ini:
1. Penganiayaan Tiada Henti
Dugaan kasus penganiayaan terjadi saat diksar di Kabupaten Luwu Timur diungkapkan saksi sekaligus mantan peserta kegiatan tersebut, Aditya.
Selama proses pelatihan tersebut, para peserta mengalami kekerasan fisik. Mulai dari ditempeleng, ditendang dadanya hingga dibakar kaki karena tak bisa berdiri.
2. Pulang dengan Luka Lebam
Korban Irsan diketahui mengikuti diksar selama delapan hari sampai Jumat (12/3/2021). Saat pulang ke rumah, kakak korban Irmawati mendapati adiknya dengan luka lebam di sekujur tubuh. Kondisi korban pun drop hingga akhirnya meninggal dunia.
3. Satu Korban Kritis
Seorang korban diksar di Kabupaten Luwu Timur dalam kondisi kritis. Tampak tubuhnya lebam-lebam dan kakinya terbakar. Namun keluarga hanya merawat korban di rumahnya, karena kondisi perekonomian yang tidak memungkinkan.
4. Bukan Pertama Kalinya
Kasus diksar maut ini bukan yang pertama kalinya. Penganiayaan serupa sudah pernah terjadi di sejumlah daerah dan memakan korban jiwa. Namun kegiatan tersebut tetap berlanjut dan kembali menewaskan pesertanya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait