MAKASSAR, iNews.id - Satu korban insiden tarik tambang massal yang digelar Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Labuang Baji, Makassar. Korban yakni Nur Salmi (48).
Dalam insiden itu, korban mengalami luka pada bagian kepala dan patah tulang bahu kiri. Saat ini, korban tengah ditangani dua dokter ahli bedah syaraf dan ahli bedah ortopedi.
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Labuang Baji mengatakan, ada empat pasien yang masuk saat insiden tarik tambang massal pada Minggu (18/12/2022), satu di antaranya meninggal.
"Satu orang sudah rawat jalan, satu masih perawatan, dan satu orang meminta pindah rumah sakit ke rumah sakit siloam," katanya, Senin (19/12/2022).
Dia mengatakan, untuk korban Nur Salmi yang masih menjalani perawatan kondisinya sudah mulai membaik.
Korban, kata dia, ditangani dua dokter ahli bedah syaraf dan ahli bedah ortopedi, tim dokter masih memantau kondisi korban sebelum menjalani operasi patah tulang bahu kiri yang dialaminya.
"Kondisinya sudah membaik, luka di bagian kepala, dan patah tulang bahu dan tangan kiri," ujarnya.
Sementara itu, keluarga korban Ria menceritakan, sebelum kejadian sepupunya memegang tali tambang dan tiba-tiba tertarik kencang hingga membuat korban terlempar.
"Tiba-tiba talinya tertarik dan terpental. Pundak patah, kepala, dan memar sebelah kiri," katanya.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan akibat insiden tersebut. Selain itu, polisi juga telah mengamankan barang bukti tali tambang di lokasi.
Diketahui, dalam insiden itu ada satu korban tewas yakni Masita (48). Bukan itu saja, ada beberapa orang terluka, mereka yang terluka dirawat di beberapa rumah sakit di Makassar.
Editor : Candra Setia Budi
lomba tarik tambang tarik tambang IKA Unhas tarik tambang tewas tarik tambang peserta tarik tambang 1 korban tarik tambang masih dirawat intensif di rumah sakit
Artikel Terkait